DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................
A. Latar Belakang
Kata Pengantar....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................
A. Latar Belakang
B.
Rumusa Masalah
C.
Tujuan Masalah
D.
Manfaat Penulisan Makalah
E.
Prosedur Makalah
BAB II PEMBAHASAN............................................................................
2.1 Teori Biaya..............................................................................
2.2 Pengelompokan Biaya...............................................
2.3 Biaya Produksi Jangka Pendek...................................................
2.4 Biaya Produksi Jangka Panjang...................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................
2.1 Teori Biaya..............................................................................
2.2 Pengelompokan Biaya...............................................
2.3 Biaya Produksi Jangka Pendek...................................................
2.4 Biaya Produksi Jangka Panjang...................................................
2.5 Penentuan Biaya Produksi................................................................
2.6 Menentukan Biaya
Produksi..............................................................
2.7 Bentuk-Bentuk Badan
Usaha........................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................
3.3 Kesimpulan.................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................
3.3 Kesimpulan.................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Semesta Alam Yang Maha Pemberi kesempatan untuk kami menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pengantar Ekonomi. Dan tak lupa sholawat serta salam tetap tecurah kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang dengan membawa agama yang sempurna addinul islam. Makalah yang kami susun ini telah berhasil menguraikan tentang teori biaya produksi yang terdiri dari berbagai bahasan.Makalah yang berjudul ‘TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI” ini juga bertujuan agar kita mengetahui tentang materi teori biaya produksi. Terselesaikannya tugas makalah ini tidak lepas dari bimbingan dosen kami yaitu Ibu Elvitrianim Purba S.E.serta teman-teman yang telah membantu kami. Terlepas dari keyakinan kami atas kesempurnaan makalah yang kami susun ini,sebagai makhluk yang sebenarnya jauh dari sempurna,kami tetap menanti kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini.
Segala puji bagi Tuhan Semesta Alam Yang Maha Pemberi kesempatan untuk kami menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pengantar Ekonomi. Dan tak lupa sholawat serta salam tetap tecurah kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang dengan membawa agama yang sempurna addinul islam. Makalah yang kami susun ini telah berhasil menguraikan tentang teori biaya produksi yang terdiri dari berbagai bahasan.Makalah yang berjudul ‘TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI” ini juga bertujuan agar kita mengetahui tentang materi teori biaya produksi. Terselesaikannya tugas makalah ini tidak lepas dari bimbingan dosen kami yaitu Ibu Elvitrianim Purba S.E.serta teman-teman yang telah membantu kami. Terlepas dari keyakinan kami atas kesempurnaan makalah yang kami susun ini,sebagai makhluk yang sebenarnya jauh dari sempurna,kami tetap menanti kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Di dalam dunia ekonomi
modern, terutama mengenai makna biaya dan produksi, menjadi salah satu hal yang
harus diperhatikan yang tidak bisa dipisahkan layaknya uang keping logam yang
memiliki dua muka yang berbeda namun dalam satu kesatuan.
Seiring dengan
berkembangnya ilmu teknologi, ilmu pengetahuan, dan bertambahnya penduduk,
memaksa kebutuhan hidup terus meningkat. Pada saat ini Kebutuhan hidup tidak
bisa diambil langsung dari alam, akan tetapi harus diolah dahulu dengan cepat,
efesien, dan harga terjangkau. Keadaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh
sebagian orang untuk memperoleh keuntungan. Akan tetapi, permintaan pasar
berubah-ubah sehingga menyulitkan perusahaan untuk melakukan kegiatan
produksinya, produk apa yang akan di produksi?. Namun dalam melakukan proses
produksi suatu barang, perusahaan seharusnya memperhatikan beberapa hal sebelum
melakukan produksi, salah satunya kekuatan finansial yang mereka miliki,
seperti biaya produksi. Biaya produksi merupakan proses mengeluarkan
pengorbanan yang biasanya dapat berupa uang atau peralatan, agar produksi dapat
dilaksanakan. Selain biaya produksi, ada biaya-biaya lain yang harus
diperhatikan, seperti biaya admintrasi, biaya keuangan, dan biaya pemasaran.
Sedangkan biaya produksi terbagi menjadi dua berdasarkan yang dikeluarkan yaitu
biaya produksi eksplesit dan implisit. Selain itu biaya produksi dapat dibagi
dua pula berdasarkan jangka yaitu jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam kasus perusahaan
besar yang memiliki aset yang cukup banyak, dalam melakukan proses produksi
tentu sudah ada perhitungan yang matang seperti jumlah variabel, bunga, sewa
tanah, gaji pegawai, jumlah produk yang harus diproduksi supaya memperoleh
keuntungan.
Oleh sebab itu penulis
menulis sebuah makalah yang bertajuk “Biaya Produksi”.
B. Rumusan
Masalah
berdasarkan latar belakang masalah di atas,
penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apa
saja jenis-jenis biaya?
2. Apa
yang dimaksud dengan biaya produksi?
3. Terdiri
dari apa sajakah biaya produksi?
4. Hubungan
anatara titik impas dengan biaya produksi?
C. Tujuan
Masalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas,
makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Jenis-jenis
biaya.
2. Pengertia
apa yang dimaksud dengan biaya produksi.
3. Unsur-unsur
biaya produksi
4. Penerapan
perhitungan dalam proses produksi.
D. Manfaat
Penulisan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan
kegunaan baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis makalah ini
berguna menjadi penambah wawasan mengenai biaya produksi secara praktisi.
Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi penulis maupun pembaca bila suatu saat
berkecimpung di dunia produksi, baik diperusahaan sendiri maupun diperusahaan
lain.
E. Prosedur
Makalah
Makalah ini disusun dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode noninteraktif.
Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara
jelas dan komprehnsif. Data teorits dalam makalah ini dikumpulkan dengan
menggunkan hasil kajian pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Biaya
Biaya
merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya.
Hal ini disebabkan biaya sangat menentukan keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan.
Biaya
adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah, sedang
maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.
Ilmu
yang mempelajari masalah-masalah biaya adalah Akuntansi Biaya.
Akuntasnsi biaya pada perusahaan berhubungan dengan tugas-tugas : mencatat,
mengklasifikasikan, mengintrespestasikan, menyajikan dan mengendalikan biaya
dari proses produksi.
Dalam konsep ini ada biaya
eksplisit dan biaya implisit.Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang secara
eksplisit terlihat,terutama melalui laporan keuangan.Contoh biaya eksplisit
adalah biaya listrik, telepon, air,pembayaran gaji buruh, dan gaji
karyawan.Biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat, yaitu biaya
penyusutan seperti mesin atau bangunan yang sudah digunakan cukup lama. .
Setiap perusahaan harus
dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok barang yang
dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi, terlebih dahulu harus
dipahami pengertiannya.
2.2 Pegelompokan
Biaya
Menerut keterlibatan biaya dalam produk dapat
digolongkan:
1.
Biaya
Bahan Langsung
a.
Biaya
bahan langsung = biaya yang timbul dari pemakaian semua bahan-bahan yang
menjadi bagian dari produk jadi. Contohnya telor dan terigu
dalam pembuatan kue.
b.
Biaya
buruh langsung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ikut terlibat dalam
kegiatan proses produksi.. contoh upah untuk
operator mesin.
c.
Biaya
overhead pabrik = seluruh biaya produksi selain biaya bahan langsung dan biaya
buruh pabrik.
Biaya-biaya diatas merupakan konsep dasar
dari unsur dari biaya.
d.
Biaya
tak langsung pabrik = biaya yang terjadi dipabrik anatara lain:
Biaya
bahan tak Langsung = biaya dari semua bahan-bahan yang tidak menjadi
bagian dari suatu produk, tetapi diperlukan dalam pengolahan bahan menjadi
barang. Contoh : pengelasan dalam pembuatan mobil.
Biaya
buruh tak langsung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ada dipabrik
atau diluar pabrik, tetapi tidak langsung dalam proses pembuatan suatu produk.
Contoh : gaji untuk pekerja perawatan mesin.
d.
Biaya
komersial = biaya tak langsung yang tidak terjadi di pabrik. Biaya ini terdiri
dari :
Biaya
Penjualan = pengeluaran yang dilakukan dalam rangkaian kegiatan penjualan suatu
produksi. Seperti biaya promosi dan iklan.
Biaya
admintrasi = pengeluaran yang dilakukan untuk mendukung kegiatan-kegiatan
pabrik.
Biaya
keuangan = biaya yang berhubungan dengan perolehan dana untuk oprasi perusahaan
misalnya bungaa
2.3 Biaya produksi jangka Pendek
Jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak
dapat di tambah jumlahnya. Biaya produksi dalam jangka pendek antara lain.
1)
Dalam
hubungannya dengan tujuan biaya
Yaitu jangka waktu
dimana perusahaan telah dapat menambah faktor-faktor produksi yang digunakan
dalam proses produksi. .Dalam biaya produksi jangka pendek ditinjau dari
hubungannya dengan produksi di bagi mejadi 2 yaitu
a)
Biaya
Langsung (direct cost)
Biaya Langsung merupakan
biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses
tertentu ataupun output tertentu.
b)
Biaya
tidak Langsung (indirect cost)
Biaya Tidak Langsung
merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung pada
suatu proses tertentu atau output tertentu.
2)
Dalam
hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
a)
Biaya
Total (TC)
Biaya total merupakan
jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari
biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total merupakan jumlah anara biaya
variabel dan biaya tetap. TC = FC + VC.
b)
Biaya
Variabel (VC)
Biaya variabel merupakan
biaya yang berubah secara linier sesuai dengan volume output operasi
perusahaan. Sebagai contoh adalah bahan baku.
c)
Biaya
Tetap (FC)
Biaya tetap merupakan biaya
yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi. Sebaga contoh sewa tanah, biaya
abondemen, dan biaya pemiliharaan pajak.
2.4 Biaya Produksi Jangka Panjang
Sebagaimana telah
dikemukakan dalam konsep produksi jangka panjang, bahwa dalam produksi jangka
panjang semua input diperlakukan sebagai input variabel. Jadi, tidak ada input
tetap. Maka dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya dianggap sebagai
biaya variabel (variabel cost), tidak ada biaya tetap. Dalam jangka panjang,
perusahaan dapat menambah semua faktor-faktor produksi yang akan digunakan oleh
perusahaan. Jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi
dapat mengalami perubahan, yaitu jumlah daripada faktor-faktor produksi yang
digunakan oleh perusahaan dapat ditambah apabila memang dibutuhkan.
Faktor-faktor produksi tersebut adalah: faktor pasar, faktor bahan mentah,
faktor fasilitas angkutan, dan faktor tenaga kerja.
a)
Biaya
Total (jangka panjang)
adalah biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat variabe. LTC
= LVC dimana LTC(long run total cost) dab LVC (long run variabel
cost).
b)
Biaya
Marjinal
Adalah
tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya
total adalah sama dengan perubahan biaya variabel. LMC=ΔLVC/ΔQ dimana LMC(long
run margin cost) Q(output).
2.5 Penentuan biaya produksi
- Biaya historis : yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua biaya yang telah terjadi dan diperhitungkan setelah operasi pembuatan produk selesai
- Biaya sebelum pembuatan : suatu cara penentuan biaya pembuatan produk sebelum produk tersebut dibuat.
Biaya ini terbagi atas :
- Biaya anggaran : berdasarkan kegiatan masa lalu dan perkiraan kegiatan pada masa yang direncanakan.
- Biaya standar : berdasarkan standar-standar pelaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Harga pokok standar : harga pokok yang telah
ditentukan sebelum proses produksi dilaksanakan.
Tujuannya adalah :
- Pengendalian biaya dan jika memungkinkan menguranginya.
- Pengukuran efesiensi
- Penyederhanaan prosedur pembiayaan
- Penilaian persediaan
- Penentuan harga jul.
Cara penentuan biaya standar :
- Berdasarkan rata-rata biaya yang terjadi pada masa lalu
- Berdasarkan biaya terendah yang terjadi pada masa lalu
- Berdasarkan biaya yang berasal dari anggaran pada suatu kondisi operasi yang normal
- Berdasarkan biaya ideal yang terjadi pada efesiensi maksimum
- Berdasarkan biaya yang dapat dicapai pada kondisi operasi yang baik.
2.6 Menentukan biaya produksi
A. contoh:
Harga jual hasil produksi PT. ”X” sebesar
20.425. dengan data-data biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut :
Bahan baku yang digunakan
|
Awal tahun
|
Akhir tahun
|
Departemen A
Tarif upah langsung
pada Dept. A
Jam kerja yang terjadi pada Dept. A
Tarif upah langsung pada Dept. B
Jam kerja yang terjadi pada Dept. B
Jam mesin pada Dept. B
Overhead pabrik Dept A
(perjam buruh langsung)
Overhead pabrik Dept.
B (perjam mesin)
|
2.400
4,10/jam
600
4,00/jam
300
200
2,00
1,80
|
1.300
4,10/jam
400
4,00
140
120
2,00
1,80
|
Biaya pemasaran dan administrasi yang
dibebankan oleh perusahaan sebesar 25 % dari harga pokok produksi.
Tentukan biaya total produksi serta
persentasi margin.
Jawab :
BAHAN LANGSUNG
Tanggal
|
Departemen
|
Biaya
|
Biaya Total
|
1 Januari
31 Desember
|
A
A
|
2.400
1.300
|
3.700
|
BURUH LANGSUNG
Tanggal
|
Depertemen
|
Jam
|
Upah/jam
|
Biaya
|
Biaya Total
|
1 Januari
1 Januari
31 Desember
31 Desember
|
A
B
A
B
|
600
300
400
140
|
4,10
4,00
4,10
4,00
|
2.460
1.200
1.640
560
|
5.860
|
OVERHEAD PABRIK
Tanggal
|
Dept.
|
Dasar Pengenaan (DP)
|
Jam
|
Biaya/DP
|
Biaya
|
Biaya Total
|
1 Januari
1 Januari
31 Desember
31 Desember
|
A
B
A
B
|
/jam buruh
/jam mesin
/jam buruh
/jam mesin
|
600
200
400
120
|
2,00
2,00
1,80
1,80
|
1.200
360
800
216
|
2.576
|
Bahan
Langsung
3.700
Buruh langsung
Dept.
A 4.100
Dept.
B 1.760
5.860
9.560
Overhead Pabrik
Dept.
A 2.000
Dept.
B 576
2.576
Biaya Total Produksi
12.
136
Biaya pemasaran & adm 25 % x 12.136 =
3.034
Maka biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan :
12.136 + 3.034 = 15.170
Harga jual produksi
oleh perusahaan
20.425
Laba yang diperoleh perusahaan :
20.425 – 15.170 = 5.255
Presentasi margin yang diperoleh perusahaan
sebesar :
(5.255/20.425) x 100 % =
25,73 %
2.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha
Usaha bisnis dapat
dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Di Indonesia kita mengenal 3 macam bentuk
baan yaitu :
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
2. Badan Usaha Milik Swasta
3. Koperasi
Pembagian atas tiga bentuk Badan Usaha tersebut bersumber dari
Undang – Undang 1945 khususnya pasal 33. Dalam pasal tersebut terutang adanya
Konsep Demokrasi Ekonomi bagi perekonomian Negara. Di mana dalam Konsep
Demokrasi Ekonomi ini terdapat adanya kebebasan berusaha bagi seluruh warga
negaranya dengan batas – batas tertentu. Hal ini berati bahwa segenap warga
negara Republik Indonesia diberikan kebebasan dalam menjalankan untuk kegiatan
bisnisnya. Hanya saja kebebasan itu tidaklah tak ada batasnya, akan tetapi
kebebasan tersebut ada batasanya.
Adapun batas – batas tertentu itu meliputi dua macam jenis usaha,
dimana tehadap kedua jenis usaha ini pihak swasta dibatasi gerak usahanya.
Kedua jenis usaha itu adalah :
a. Jenis – jenis usaha yang VITAL yaitu usaha – usaha yang
memiliki peranan yang
sangat penting bagi perekonomian negara. Misalnya saja : minyak
dan gas bumi, baja,
hasil pertambngan, dan sebgainya.
b. Jenis – jenis usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak.
Misalnya saja : usaha
perlistrikan, air minum. Kereta api, pos dan telekomunikasi dan
sebagainya.
Terhadap kedua jenis usaha tersebut pengusahaannya dibatasi yaitu
bahwa usaha – usaha ini hanya boleh dikelola Negara.
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN adalah semua perusahaan dalam bentuk apapun
dan bergerak dalam bidang usaha apapun yang sebagian atau seluruh modalnya
merupakan kekayaan Negara, kecuali jika ditentukan lain berdasarkan
Undang-undang.
BUMN adalah bentuk bentuk badan hukum yang tunduk pada segala
macam hukum di Indonesia. Karena perusahaan ini milik negara, maka tujuan
utamanya adalahvmembanguun ekonomi sosial menuju beberapa bentuk perusahaan pemerintah,
baik pusat maupun daerah.
Ciri-ciri utama BUMN adalah :
• Tujuan utama usahanya adalah melayani kepentingan umum sekaligus
mencari keuntungan.
• Berstatus badan hukum dan diatur berdasarkan Undang-undang.
• Pada umumnya bergerak pada bidang jasa-jasa vital.
• Mempunyai nama dan kekayaan serta bebas bergerak untuk mengikat
suatu perjanjian, kontrak serta hubungan-hubungan dengan pihak lainnya.
• Dapat dituntut dan menuntut, sesuai dengan ayat dan pasal dalam
hukum perdata.
• Seluruh atau sebagian modal milik negara serta dapat memperoleh
dana dari pinjaman dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam bentuk
obligasi.
• Setiap tahun perusahaan menyusun laporan tahunan yang memuat
neraca dan laporan rugi laba untuk disampaikan kepada yang berkepentingan.
BUMN digolongkan menjadi 3 jenis yaitu :
a. Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan ini bertujuan pelayanan kepada masyarakat dan bukan
semata-mata mencari keuntungan.
b. Perusahaan Umum (Perum)
Perusahan ini seluruh modalnya diperoleh dari negara. Perum
bertujuan untuk melayani masyarakat dan mencari keuntungan
c. Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan ini modalnya terdiri atas saham-saham. Sebagian
sahamnya dimiliki oleh negara dan sebagian lagi dimilik oleh pihak swasta dan
luar negeri.
2. Badan Usaha Milik Swasta
Bentuk badan usaha ini adalah badan usaha yang
pemiliknya sepenuhnya berada ditangan individu atau swasta. Yang bertujuan
untuk mencari keuntungan sehingga ukuran keberhasilannyajuga dari
banyaknyakeuntungan yang diperoleh dari hasil usahanya. Perusahaan ini
sebenarnya tidakalah selalu bermotif mencari keuntungan semata tetapi ada juga
yang tidak bermotif mencari keuntungan. Contoh : perusahan swasta yang bermotif
nir-laba yaitu Rumah Sakit, Sekolahan, Akademik, dll.
Bentuk badan usaha ini dapat dibagi kedalam beberapa macam :
a. Perseorangan
Bentuk ini merupakan bentuk yang pertama kali
muncul di bidang bisnis yang paling sederhana, dimana dalam hal ini tidak
terdapat pembedaan pemilikan antara hal milik pribadi dengan milik perusahaan.
Harta benda yang merupakan kekayaan pribadi sekaligus juga merupakan kekayaan
perusahaan yang setiap saat harus menanggung utang – utang dari perusahaan itu.
Bentuk badan usaha semacam ini pada umumnya terjadi pada
perusahaan – perusahaan kecil, misalnya bengkel kecil, toko pengecer kecil,
kerajinan, serta jasa dll.
Keuntungan – keuntungan dari bentuk Perseorangan ini adalah :
- Penguasaan sepenuhnya terhadap keuntungan yang diperoleh.
- Motivasi usaha yang tinggi.
- Penanganan aspek hukum yang minimal.
Kekurangan – kekurangan dari bentuk Perseorangan ini adalah :
- Mengandung tanggung jawab keuangan tak terbatas
- Keterbatasan kemampuan keuangan.
- Keterbatasan manajerial.
- Kontinuitas kerja karyawan terbatas
b. Firma
Bentuk ini merupakan perserikatan atau kongsi
ataupun persatuan dari beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan usaha
bersama. Perusahaan ini dimiliki oleh beberapa orang dan pimpin atau dikelola
oleh beberapa orang pula.
Tujuan perserikatan ini adalahuntuk menjadikan usahanya menjadi
lebih besar dan lebih kuat dalam permodalannya.
Bentuk ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan
bentuk Perseorangan, akan tetapi karena Firma ini adalah gabungan dari beberapa
usaha perseorangan maka kontinuitas akan lebih lama, kemampuan permodalannya
akan lebih menjadi besar. Akan tetapi tidak jarang dengan bergabungnya dua
orang pengusaha itu justru mengakibatkan perselisihan yang kadang – kadang
usahanya menjadi tak terkontrol dengan baik karena sering terjadi konflik antar
keduanya.
c. Perserikatan
Komanditer (CV)
Bentuk ini banyak dilakukan untuk mempertahankan
kebaikan – kebaikan dari bentuk perseorangan yang memberikan kebebasan dan
penguasaan penuh bagi pemiliknya atas keuntungan yang diperoleh oleh perusahan.
Disamping itu untuk menghilangkan atau mengurangi kejelekan dalam hal
keterbatasan modal yang dimilikinya maka diadakanlah penyertaan modal dari para
anggota yang tidak ikut aktif mengelola bisnisnya, yang hanya menyertakaan
modalnya saja dalam bisnis itu.
Bentuk ini memiliki dua macam anggota yaitu :
- Anggota aktif (Komanditer Aktif) adalah anggota yang aktif
menjalankan usaha bisnisnya dan menanggung segala utang-utang perusahaan.
- Anggota tidak aktif (Komanditer Diam) adalah anggota yang hanya
menyertakan modalnya saja. Maka dari itu kertabatas modal perusahaan dapat
dihindarkan, sehingga perusahaan akan dapat mencari dan mendapatkan modal yang
lebih besar untuk keperluan bisnisnya. Hal ini merupakan salah satu kebaikan
dari bentuk Perserikatan Komanditer, dibandingkan dengan bentuk – bentuk lain
yang sudah dibicarakan diatas.
d. Perseroan Terbartas
(PT)
Perseroan Terbatas merupakan bentuk yang banyak
dipilih, terutama untuk bisnis – bisnis yang besar. Bentuk ini memberikan
kesempatan kepada masyarakat luas untuk menyertakan modalnya kedalam bisnis
tersebut dengan cara membeli saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan itu. Dengan
membeli saham suatu perusahaan masyarakat akan menjadi ikut serta memiliki
perusahaan itu atau dengan kata lain mereka menjadi Pemilik Perusahaan
tersebut. Atas pemilikan saham itu maka mereka para pemegng saham itu lalu
berhak memperoleh pembagian laba atau Deviden dari perusahaan tersebut. Para
pemegang saham itu mempunyai tanggung jawab yang terbatas pada modal yang
disertakan itu saja dan tidak ikut menanggunng utang – utang yang dilakukan
oleh perusahaan.
Perseroan Terbatas ini akan menjadi suatu Badan Hukum tersendiri
yang berhak melakukan tindakan – tindakan bisnis terlepas dari pemegang saham.
Bentuk ini berbeda dengan bentuk yang terdahulu yang memiliki tanggung jawab
tak terbatas bagi para pemiliknya, yang artinya para pemilik akan menanggung
seluruh utang yang dilakukan oleh perusahaan. Berarti apabila kekayaan
perusahaan maka kekayaan pribadi dari para pemiliknya ikut menanggung utang
tersebut. Dengan semacam itu tanggung jawab renteng. Lain halnya dengan bentuk
PT dimana dalam bentuk ini tanggung jawab pemilik atau pemegang saham adalah
terbatas, yaitu sebatas modal yang disetorkannya. Kekayaan pribadi pemilik
tidak ikut menanggung utang – utang perusahaan. Oleh karena itu bentuk ini
disebut Perseroan Terbatas (Naamlose Venootschaap/NV).
Kelebihan-kelebihan bentuk ini adalah :
- Memiliki masa hidup yang terbatas.
- Pemisahan kekayaan dan utang – utang pemilik dengan kekayaan dan
utang-utang perusahaan.
- Kemampuan memperoleh modal yang sangat luas.
- Penggunaan manajer yang profesional.
e. Yayasan
Yayasan adalah bentuk organisasi wasta yang
didirikan untuk tujuan sosial kemasyarakatanyang tidak berorientasipada
keuntungan. Misalnya Yayasan Panti Asuhan, Yayasan yang mengelola Sekolahan
Swasta, Yayasan Penderita Anak Cacat dll.
3. Koperasi
Koperasi adalah usaha bersama yang memiliki
organisasi berdasarkan atas azaz kekeluargaan . Koperasi bertujuan untuk
menyejahterahkan anggotanya. Dilihat dari lingkunganyya koperasi dabat dibagi
menjadi:
1. Koperasi Sekolah
2. Koperasi Pegawai Republik Indonesia
3. KUD
4. Koperasi Konsumsi
5. Koperasi Simpan Pinjam
6. Koperasi Produksi
Prinsip koperasi :
- Keanggotaan bersifat suka rela
- Pengelolaan bersifat demokratis
• Lembaga Keuangan
Dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan
jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh
regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah
termasuk perbankan, building society (sejenis koperasi di Inggris) , Credit
Union, pialang saham, aset manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana
pensiun, dan bisnis serupa lainnya.
Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu
lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi, pegadaian,
perusahaan sekuritas, lembaga pembiayaan, dll).
• Bentuk Kerjasama (Gabungan/Ekspansi)
- Bentuk Penggabungan Perusahaan
Lingkungan Perusahaan yaitu seluruh faktor-faktor yang ada diluar
Perusahaan yang dapat menimbulkan peluang yang lebih atau ancaman terhadap
perusahaan tersebut
Bentuk-bentuk Penggabungan:
> Trust
> Kartel
> Merger
> Holding company
> Concern
> Corner dan ring
> Syndicat
> Joint venture
> Production sharing
> Waralaba ( franchise )
- Bentuk Pengkhususan Perusahaan
Ada 4 bentuk yaitu :
1. Spesialisasi
2. Trust/Kartel
3. Holding Company
4. Joint Venture
Pengkonsentrasian
Perusahaan
1.
Trust
Trust merupakan suatu bentuk penggabungan /
kerjasama perusahaan secara horisontal untuk membatasi persaingan, maupun
rasionalisasi dalam bidang produksi dan penjualan. Perusahaan-perusahaan yang
ingin melakukan trust menyerahkan saham-sahamnya kepada Trustee (orang
kepercayaan) untuk menerbitkan sertifikat sahamnya.
2. Holding Company
Holding Company / Perusahaan Induk yaitu
perusahaan yang berbentuk Corporation yang menguasai sebagian besar saham dari
beberapa perusahaan lain. Dalam hal ini status perusahaan lain akan menjadi
perusahaan anak dan kebijakan perusahaan anak akan ditentukan oleh Holding
(Induk). Holding Company bisa terbentuk karena terjadinya penggabungan secara
vertikal maupun horisontal. Contoh Astra International, PT. Dharma Inti Utama.
3. Kartel
Kartel adalah bentuk kerjasama
perusahaan-perusahaan dengan produksi barang dan jasa sejenis yang didasarkan
perjanjian bersama untuk mengurangi persaingan.
Kartel dibagi dalam beberapa bentuk :
4. Sindikasi
Sindikasi
dalah bentuk perjanjian
kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan suatu proyek. Sindikasi juga
dapat melakukan perjanjian sindikasi untuk memusatkan penjualan pada satu
lokasi tertentu, disebut sindikasi penjualan. Ada juga sindikasi perbankan
(beberapa bank bersindikasi untuk membiayai suatu proyek yang besar)
5. Concern
Concern adalah suatu bentuk penggabungan yang
dilakukan baik secara horisontal maupun vertikal dari sekumpulan perusahaan
Holding. Concern dapat muncul sebagai akibat dari satu perusahaan yang
melakukan perluasan usaha secara horisontal ataupun vertikal melalui pendirian
perusahaan baru.
Dengan concern, penarikan dana untuk anak perusahaan dapat
dilakukan melalui induk perusahaan yang kedudukannya di pasar modal lebih kuat
dibandingkan bila anak perusahaan beroperasi sendiri-sendiri di pasar modal.
6. Joint Venture
Merupakan perusahaan baru yang didirikan atas
dasar kerjasama antara beberapa perusahaan yang berdiri sendiri. Tujuan utama pembentukan perusahaan joint
venture ini adalah untuk memenuhi kebutuhan komunikasi selular bagi segmen yang
sering bepergian untuk menikmati layanan yang friendly (ramah) dan biaya yang
efisien, dimana pelanggan akan merasakan layanan di luar negeri seperti layanan
selular di negara sendiri. Aktivitas pokok Bridge adalah mengembangkan suatu
proses koordinasi regional dimana seluruh pelanggan dapat menikmati layanan
selular regional yang ditawarkan oleh salah satu operator yang masuk dalam grup
Bridge.
7. Trade Association
yaitu persekutuan beberapa perusahaan dari suatu
cabang perusahaan yang sama dengan tujuan memajukan para anggotanya dan bukan
mencari laba.
Contoh: APKI (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia, ASIRI
(Asosiasi Industri Rekaman Indonesia)
8. Gentlement’s Agreement
Persetujuan beberapa produsen dalam daerah
penjualan dengan maksud mengurangi persaingan diantara mereka.
- Cara-Cara Penggabungan / Penyatuan Usaha
1. Consolidation / Konsolidasi
adalah penggabungan beberapa perusahaan yang semula berdiri
sendiri-sendiri menjadi satu perusahaan baru dan perusahaan lama ditutup
2. Merger
Dengan melakukan merger, suatu perusahaan
mengambil alih satu atau beberapa PT lainnya. PT yang diambil alih tersebut
dibubarkan dan modalnya menjadi modal PT yang mengambil alih. Para pemegang
saham PT yang dibubarkan menjadi pemegang saham PT yang mengambil alih.
3. Aliansi Strategi
Aliansi
stategi adalah kerja sama antara
dua atau lebih perusahaan dalam rangka menyatukan keunggulan yang mereka miliki
untuk menghadapi tantangan pasar dengan catatan kedua perusahaan tetap berdiri
sendiri-sendiri.
Contoh ; PT. A yang bergerak dalam bidang properti melakukan
aliansi strategi dengan PT. B yang mempunyai keunggulan dalam peralatan untuk
membangun konstruksi.Telkomsel melakukan aliansi strategis dengan enam operator
selular di Asia Pasifik telah menandatangi kesepakatan pembentukan perusahaan
joint venture yang dinamakan Bridge Mobile Alliance (Bridge).
4. Akuisisi
Akuisisi
adalah pengambilalihan sebagian
saham perusahaan oleh perusahaan lain dan perusahaan yang mengambil alih
menjadi holding sedangkan perusahaan yang diambil alih menjadi anak perusahaan
dan tetap beroperasi seperti sendiri tanpa penggantian nama dan kegiatan.
Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan
baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua diakuisisi oleh
Danone, Pizza Hut oleh Coca-Cola, dan lain-lain.
BAB III
3.3 Kesimpulan
Berdasarkan
uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukan simpulan sebagai berikut.
1.
Yang
dimaksud dengan biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan
(pengorbanan) meliputi pembelian bahan mentah, mesin, upah pegawai, dan
perawatan agara proses produksi dapat berjalan.
2.
Biaya
produksi dapat dibedakan berdaskan bentuk pengeluarnya dan janga waktunya.
Berdasarkan jangka waktunya biaya produksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu
biaya produksi jangka panjang dan biaya produksi jangka pendek, sedangkan
berdasrkan bentuk pengeluarnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya implisit
dan biaya ekplisit.
3.
Selain
biaya produksi ada macam-macam biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu
perusahaan agar prduknya laku dipasaran anatara lain biaya admintrasi, biaya
pemasaran, dan biaya keuangan.
4.
Break event point
(BEP) atau titik impas merupakan dimana keadaan suatu usaha tidak mengalami
rugi dan tidak mengalami keuntungan. Bila menggunakan pendekatan grafik BEP,
titik impas terjadi pada perpotongan antara income(pemasukan) dan cost
5. Usaha bisnis dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Di
Indonesia kita mengenal 3 macam bentuk baan yaitu :
·
Badan Usaha Milik Negara
(BUMN)
·
Badan Usaha Milik Swasta
·
Koperasi
DAFTAR
PUSTAKA
Firdausriza
(2010). Makalah Teori biaya produksi [Online]. Tersedia: http://lanicitraagustini.blogspot.com/2012/03/teori-biaya-produksi.html
Ani Pinayani, Modul Kewirausahaan SMK: Memilih Bentuk
Usaha dan Perijinan, Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan, 2004
Hesti Maheswari, Studi Kelayakan Bisnis, Pusat
Pengembangan Bahan Ajar Universitas
Mercubuana, Jakarta, 2011
Kartika Sari, Elsi., Simangunsong, Advendi, Hukum
Dalam Ekonomi, PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta, 2007
M.Fuad, dkk, Pengantar Bisnis, Edisi ketiga,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2006
Solihin, Ismail, Pengantar Bisnis: Pengenalan Praktis
dan Studi Kasus, Edisi Pertama, Kencana
Prenada Media Grup, Jakarta, 2006
Suliyanto, Studi Kelayakan Bisnis: Pendekatan Praktis,
Edisi Pertama, Andi, Yogyakarta, 2010.
http://id.wikipedia.org
makasih sob makalah teori ekonomi nya
BalasHapuskunjungi juga ya
http://ikubarunovryan.blogspot.com/search/label/Ekonomi
makasih
kita juga punya nih artikel mengenai 'Biaya Produksi', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6236/1/JURNAL.pdf
trimakasih
semoga bermanfaat